sekata.id, TANJUNG – Dalam beberapa bulan ini tepatnya di penghujung 2024, Kabupaten Tabalong diguyur hujan deras dengan intensitas yang cukup tinggi.
Kondisi tersebut salah satu pemicu terjadinya peristiwa banjir, puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor). Kondisi ini pun menjadi atensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong.
“Rilis Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika(BMKG) Banjarmasin bahwa kondisinya akan ada hujan dengan intensitas tinggi,” ungkap Kalak BPBD Tabalong, Haris Fakrozi, Jum’at, (20/12/2024).
Dalam hal ini, pihaknya juga telah mempersiapkan diri dalam menghadapi kondisi cuaca di Bumi Saraba Kawa seperti melakukan pemantauan melalui Early Warning System (EWS).
EWS ini sebagai alat pendeteksi ketinggian debit air Sungai Tabalong Kiwa maupun Kanan yang terpasang di dua lokasi di Desa Mahe, Kecamatan Tanjung dan Desa Simpung Layung, Kecamatan Muara Uya.
“Apabila sungai Tabalong Kanan dan Tabalong Kiwa diindikasi diperingatan dini dan levelnya sudah melewati ambang batas nanti ada statusnya yaitu waspada, awas dan siaga,” lanjut Haris.
Ia mengatakan, curah hujan yang tinggi sempat ada kenaikan debit air sungai dengan status waspada, namun kondisi ini cepat kembali normal.
“Pantauan EWS kemarin sempat ada kenaikan, kondisi status waspada dan kami update setiap waktu untuk status debit air sungai,” katanya.
Selain itu, BPBD Tabalong juga menyiapkan logistik dan peralatan yang lengkap bahkan menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha yang beroperasi di Tabalong.
“Kami punya buffer stock yang ada di BPBD dan Dinas Sosial maupun mitra kerja. Kami telah menjalin kerja sama dengan beberapa pelaku dunia usaha yang siap membantu baik dari segi kesehatan termasuk dari stok logistik dan peralatan lainnya,” tambahnya.
Diketahui, daerah berpotensi rawan banjir di wilayah Tabalong berada di Pangkalan Pamasiran Desa Kapar, Kecamatan Murung Pudak dan Ujung Murung Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung.
Daerah lainnya seperti Desa Banyu Tajun, Desa Binturu, Desa Pugaan, Desa Jirak, Desa Pampanan dan Desa Sei Rukam yang juga terkena imbas kiriman air dari wilayah tengah Tabalong dan utara.
Sedangkan bencana longsor yang rawan terjadi di wilayah utara terutama di Kecamatan Jaro dan Muara Uya. Sementara bencana puting beliung hampir merata disemua wilayah.
“Untuk puting beliung hampir semua, tetapi beberapa kali kejadian yang menimpa itu ada di daerah perkotaan,” tutup Haris. (sah)