sekata.id, TANJUNG – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, Prof DR Ridhahani Fidzi, menyentil pihak tertentu yang merasa bingung melihat ibu-ibu ke pengajian. Kebingungan itu menurutnya membuat pihaknya bingung.
“Ada pihak yang merasa bingung, kenapa ibu – ibu suka menghadiri pengajian, lalu ditanyakan kapan pengajian itu habisnya. Kita yang bingung ada orang muslim bingung karena ibu-ibu gemar ke pengajian,” ujar Prof Ridhahani Fidzi
Hal itu disampaikan ketika dia memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) ke 11 Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM) Tabong, Minggu (5/3) di Gedung Jenderal Soedirman Kompleks Sekolah Alam Muhammadiyah Tabalong.
Walau bernada menyentil, namun Prof Ridhahani tidak menegaskan hal itu kepada pihak tertentu manapun.
Pergi ke pengajian menurut Prof Ridhahani Fidzi adalah bagian dari “utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi”. Ada perintah Rasulullah untuk terus belajar, tempatnya salah satunya di pengajian-pengajian.
“Diwajibkan bagi muslim laki – laki dan muslim perempuan untuk menuntut ilmu. Belajar akan Membuat orang mudah memahami agama. Karena siapa yang ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat harus dengan ilmu,” ujarnya.
Dia pun menegaskan bahwa gerakan Muhammadiyah adalah amar ma’ruf nahimunkar yang memiliki watak bahwa masjid jangan sampai kosong dari kajian-kajian keislaman.
“Kalau masjid kosong tanpa pengajian, itu artinya kita kehilangan watak Muhammadiyah. Kita harus siap dengan gerakan dakwah. Tidak boleh tanpa pengajian,” jelasnya. (*)