sekata.id, TANJUNG – Musibah banjir disebabkan debit air sungai yang meluap di Kabupaten Tabalong telah memasuki wilayah perkotaan.
Berdasarkan data jajaran Polres Tabalong hingga, Selasa (14/03/2023), bahwa sejumlah pemukiman rumah warga terendam di wilayah tengah Tabalong.
Kondisi terkini di Kecamatan Murung Pudak tepat di Pangkalan Pamasiran Kelurahan Belimbing Raya RT 9, ketinggian air sudah mencapai sekitar 30 sampai 150 centimeter yang merendam 75 Kepala Keluarga (KK) sehingga akses jalan tidak dapat dilewati R2 maupun R4.
Saat ini warga Pangkalan Pamasiran mendirikan posko disekitar lokasi banjir, sedangkan di Kecamatan Tanjung tepatnya di Jalan Ujung Murung RT 4 dan 5 debit air sidah menggenangi jalan.
Sebagian warga disana masih bertahan di kediamannya masing-masing, dan warga yang terdampak di RT 4 ada sekitar 138 KK, di Kelurahan Hikun RT 4, kondisi debit air dengan ketinggian sekitar 10 sampai 20 centimeter juga menggenangi jalan pemukiman warga.
Di Kelurahan Agung RT 6, banjir merendam tujuh buah rumah warga yang terdata sebanyak 9 KK dan ketinggian air sekitar 20 sampai 50 centimeter.
Di Desa Juai di RT 3, banjir merendam 48 buah rumah warga terdata ada sebanyak 48 KK dan di Rt 5 sebanyak 1 KK serta ketinggian air sekitar 20 sampai 50 centimeter dari lantai rumah warga.
Terakhir, di Desa Garunggung RT 2, banjir merendam rumah warga ada 1 KK, RT03 ada 6 KK, RT 4 ada 7 KK, RT 6 1 KK dengan ketinggian air sekitar 20 sampai 30 centimeter dari lantai rumah warga dan masih bertahan dirumah masing-masing.
Untuk di wilayah selatan berdasarkan data sejak malam, di wilayah Kecamatan Haruai terpantau rumah warga yang terdampak banjir di Desa Nawin RT 4 sebanyak 20 KK, RT 5 sejumlah 45 KK dan di Desa Halong terdampak banjir di RT 1sebanyak 70 KK, RT 2 ada 20 KK, RT 4 ada 15 KK dan RT 5 ada 45 KK.
Untuk akses jalan mulai Desa Mahe sampai Desa Wirang saat ini masih belum bisa dilalui karena diperbatasan Desa Suput dengan Desa Halong dan Desa Nawin kedalaman air sekitar 90 sampai 120 centimeter.
Tadi malam petugas gabungan dan relawan bersama-sama membagikan makanan kepada warga yang masih bertahan di rumahnya yang terdampak banjir dan perkembangan debit air di Kecamatan Haruai hingga siang ini sudah mengalami penurunan.
Kemudian di wilayah Kecamatan Bintang Ara debit air sungai sudah mengalami penurunan, akses jalan pun sudah bisa dilalui.
Beralih ke wilayah selatan,rumah warga terdampak bencana banjir di Kecamatan Muara Harus, tepatnya di Desa Mantuil RT 1 ada sebanyak 5 KK, RT 2 ada 2 KK dan RT 3 ada 3 KK.
Jalan yang menghubungkan Desa Manduin dan Desa Tantaringin tepatnya di bawah jembatan hauling PT Adaro Indonesia terdapat titik genangan air sekitar 50 centimeter yang tidak dapat dilalui R2 dan R4.
Untuk rumah warga di Desa Tantaringin yang terdampak banjir tepatnya RT 1 sebanyak 4 KK, RT 2 afa 4 KK, RT 3 ada 9 KK, RT 4 ada 6 KK, RT 5 ada 21 KK dan RT 6 ada 6 KK dengan ketinggian air sekitar 5 sampai 10 centimeter karena berada di bantaran sungai Tabalong.
Desa Murung Karangan terdampak banjir di RT 1 ada 12 KK, RT 2 ada 12 KK, RT 3 ada 13 KK dan RT 4 ada 14 KK dengan ketinggian air 5 sampai 10 centimeter merendam rumah warga.
Desa Madang terdampak banjir yakni akses jalan penghubung Desa Madang dan Desa Jirak Kecamatan Pugaan. Ketinggian air sekitar 50 cm merendam akses jalan, namun akses jalan masih bisa dilalui.
Kecamatan Pugaaan di Desa Pugaan RT 1 terpantau sudah ada yang menggenangi rumah warga, namun warga masih bertahan di kediaman masing-masing.
Sedangkan untuk di Kecamatan Banua Lawas akses jalan yqng terdampak terpatnya di Desa Sei Anyar dengan ketinggian air sekitar 5 sampai 25 centimeter, tetapi masih bisa dilalui warga setempat.
Atas kondisi ini, Kapolres Tabalong, AKBP Anib Bastian melalui PS Kasi Humas, Iptu Sutargo mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tetap terus meningkatkan kewaspadaan.
“Mari kita tingkatkan kewaspadaan untuk menjaga anak-anak kita agar tidak bermain banjir guna mencegah hal–hal yang tidak diinginkan (tenggelam), amankan barang berharga dan arus listrik dirumah saat terdampak banjir,” imbaunya. (sah)