sekata.id, TANJUNG – Keseruan nampak terlihat dalam permainan tradisional bahadangan atau baasinan yang digelar Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Tabalong di Stadion Pendopo Bersinar Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Sabtu (03/12/2022).
Permainan yang sudah sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat Kalimantan Selatan ini merupakan salah satu dari rangkaian Festival Olahraga Masyarakat dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-57 Kabupaten Tabalong 2022.
Peserta yang mengikuti permainan bahadangan secara beregu dengan jumlah 5 orang inti dan 1 cadangan yang berasal dari siswa-siswi tingkat SLPT hingga orang dewasa.
Permainan bahadangan dilakukan dalam waktu 2×15 menit dengan aturan harus melalui area permainan di bagi 6 petak yang sudah diberi tanda garis.
Setiap satu sesi pertandingan ada dua regu yang bermain, satu regu menjaga dan regu lainnya akan bermain melewati garis untuk mendapatkan poin.
Pemenang akan ditentukan jika salah satu regu bisa melalui garis depan hingga belakang mendapatkan satu poin nilai, sebaliknya jika bisa melalui garis belakang hingga kedepan mendapat lagi satu poin.
Sedangkan bagi regu yang tidak bisa melawati maupun mati tertangkap lawannya maka tidak mendapatkan poin dan secara bergantian menjaga jika ada regu mati tertangkap lawan.
Ketua Bidang Pembinaan Kormi Tabalong, Ahmad Fauzi mengatakan, bahadangan kali ini pihaknya melaksanakan dalam waktu 2×8 menit dikarenakan hanya berlangsung selama satu hari.
“Kalau waktu umumnya 2×15 menit, namun kami disini biar bahadangan ini bisa selesai satu hari, kami persingkat waktunya menjadi 2×8 menit, biar cepat selesai,” katanya didampingi Murjani salah satu juri permainan bahadangan.
Ia juga mengungkapkan, sebanyak 8 regu putri dan 14 regu putra yang mengikuti permainan tersebut denga tidak memandang tinggikatan sekolah dan usia sehingga semua lapisan masyarakat bisa mengikuti.
“kami tidak ada membedakan khusus kategori untuk pelajar, namun kita gabung secara umum,” ungkapnya.
Ditambahkannya, adapun sanksi dalam permainan jika terdapat regu yang melakukan pelanggaran dengan memberikan peringatan kartu kuning dan kartu merah
“Jadi kalau ada pelanggaran kami keluarkan dari permainan untuk peringatan kartu merah, contohnya seperti ada peserta yang memukul dengan secara sengaja lawannya maupun meraih lawannya dengan gempal yang kita anggap pelanggaran,” tambahnya. (sah)