sekata.id, TANJUNG – Pondok Pesantren Anwarul Hasaniyyah (Anwaha) Marindi di Kabupaten Tabalong melaunching inovasi Madyasa dan KSA.
Madyasa merupakan singkatan dari Market Day Santri Anwaha, sedangkan KSA kepanjangan dari Kartu Santri Anwaha.
Inovasi ini secara resmi dilaunching oleh Pimpinan Ponpes Anwaha Marindi, Ustaz H M Ali Busthomi Al Qoriibaniy didampingi Direktur Pendidikan Ponpes Anwaha, Ustaz Syahrani dan Pengawas Pembina dari Kemenag Tabalong, Rahmadianor, Sabtu (09/11/2024).
Ustaz Syahrani mengatakan, Ponpes Anwaha terus berupaya untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar melalui kewirausahaan.
Sehingga Anwaha akan berusaha lebih inovatif dan memberanikan diri untuk mengikuti perubahan kurikulum dengan mengembangkan hiwa entrepreneurship para santri.
“Dalam kegiatan madyasa, santri dan santriwati anwaha berkontribusi dalam mengolah, mempromosikan dan menjual berbagai produk santri,” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberlakukan kartu santri Anwaha (KSA) dengan berkolaborasi pihak Bank BRI pembayaran non tunai berupa Brizzi.
Adapun keunggulan dari KSA Brizzi ini di antaranya tidak ada biaya admin setiap melakukan transaksi bahkan bisa digunakan sebagai alat belanja di Alfamart dan Indomaret di seluruh Indonesia serta kartu elektronik jalan tol.
“Jadi santri Anwaha sudah tidak diperkenankan lagi membawa uang, baik yang mondok maupun yang sekolahnya pulang pergi dari rumah,” ungkapnya.
Disisi lain, Pengawas Pembina Kemenag Tabalong, Rahmadianor menambahkan, inovasi Madyasa merupakan terobosan yang ini dan sebagai bentuk implementasi P5RA.
“Hasilnya luar biasa, jika hari ini sudah begini hebatnya, bagaimana 5 atau 10 tahun ke depan,” tambahnya. (sah)