sekata.id, TANJUNG – Brigjen TNI Sugeng Hartono selaku ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabes TNI menilai alam Kabupaten Tabalong yang masih asri dan hijau cocok dijadikan tempat budidaya satwa burung berkicau.
Itu disampaikannya saat melakukan peninjauan, TMMD ke-115 Kodim 1008/Tabalong sekaligus ramah tamah bersama masyarakat Desa Pamarangan Kanan, Kecamatan Tanta, Selasa (18/10/2022).
“Ini bisa menjadi program berkelanjutan memelihara burung di ruang udara yang saya inginkan, jadi alangkah indah kalau burung itu bukan hanya burung walet, tetapi burung berkicau ada di hutan, kita melihat disekitar yang hijau akan tetapi burungnya sepi,” ungkapnya.
Menurut Jenderal Bintang Satu ini, dengan budidaya burung tersebut dapat menjadi icon atau pelopor wilayah kabupaten di Indonesia yang memiliki burung berwarna-warni yang menarik wisata lokal ataupun mancanegaramancanegara.
“Melihat indahnya Tabalong dari sisi fauna alami mudah-mudahan itu terwujud impian kita, tanpa mimpi kita tidak bisa mencapai yang,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, menanam pohon ceri ataupun kersen dapat mengundang burung liar karena buahnya manis sehingga burung berkicau senang memakan
“Kami menyampaikan sama Pak Bupati berkenan nanti beliau menanam pohon ceri atau pohon kersen, kalau pohon ceri ibu sekalian tanam di mana-mana dan berbuah, maka burungnya makin cepat berkembang, keindahan alamnya makin terwujud,” jelasnya.
Sementara menanggapi hal tersebut, Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti atas pemikiran-pemikiran yang telah disampaikan Brigjen TNI Sugeng Hartono.
“Tadi saya ngobrol dengan Jendral, banyak pemikiran beliau yang Insya Allah akan kita terapkan disini, bagaimana penghijauan dan menghidupkan satwa burung akan kita tindaklanjuti bersama-sama Dandim nantinya,” ucapnya.
Selain melaku peninjauan dan ramah tamah, dalam kesempatan itu Brigjen TNI Sugeng Hartono menyerahkan secara simbolis bantuan sembako kepada masyarakat desa setempat dan melihat langsung pelaksanaan pasar murah serta sosialisasi peningkatan gizi stunting. (sah)