sekata.id, TANJUNG – Belakangan ini di Kalimantan Selatan dihebohkan dengan fenomena mabuk kecubung yang sangat meresahkan warga.
Fenomena ini pun tidak luput dari perhatian Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Tabalong mengingat sudah banyak korban yang harus dirawat karena mengkonsumsi kecubung.
Di Tabalong sendiri meski belum ditemukan korban dari penyalahgunaan tanaman tersebut, pihaknya terus mensosialisasikan agar masyarakat terhindar jarena sangat membahayakan bagi kesehatan.
“Kita terus lakukan sosialisasi bahaya kecubung ini baik di desa ataupun lingkungan sekolah,” ungkap Kepala BNNK Tabalong, AKBP Tukiman, Jum’at (19/07/2024).
Menurutnya, efek samping dari tanaman tersebut menyebabkan halusinasi, gangguan mental bahkan memicu paralisis dan kematian.
“Kandungan dalam kecubung ini bisa menyebabkan sakit dan tentunya membawa dampak kematian,” ujarnya.
Tukiman menambahkan, pihaknya juga mendapat laporan masyarakat Desa Catur Karya, Kecamatan Haruai yang telah menemukan tanaman yang hidup liar ini.
“Kami imbau warga bisa memusnahkan tanaman Kecubung atau melapor ke pihak desa maupun BNNK,” tambahnya. (sah)