sekata.id, TANJUNG – Tim Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (TPK2D) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan penilaian peningkatan kualitas keluarga di Kabupaten Tabalong.
Kegiatan penilaian Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Keluarga (P2K2) tersebut berlangsung di Desa Masingai I, Kecamatan Upau yang menjadi Lokasi Khusus (Lokus) pada, Kamis (27/10/2022).
Kadis PPPA Kalsel, Adi Santoso menyebutkan lima dimensi yang menjadi indikator penilaian Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Keluarga (P2K2).
“Dimensi yang pertama landasan legalitas keutuhan keluarga, jadi sebelum penilaian dilakukan hari ini, dua bulan yang lalu tim sudah menyebar survei atau kuesioner kepada keluarga-keluarga, sebagai contoh umpamanya ada beberapa banyak perikatan keluarga di sini yang tanpa surat-menyurat,” katanya.
Dimensi kedua terkait ketahanan ekonomi yang mana sebuah keluarga dalam rumah tangga harus memilik tempat tinggal sendiri sehingga tidak hidup terpisah dalam rumah yang berbeda.
“Selain itu, ada ketahanan fisik yang tentunya terkait kesehatan dan lain sebagainya, kalau ada yang sakit seperti apa intervensinya dan ini salah satu yang akan dilihat,” lanjutnya.
Sedangkan dimensi keempat, ujarnya, mengenai ketahanan sosial psikologi juga dilakukan dengan cara survei dengan memberikan pertanyaan dan terakhir ketahanan sosial budaya.
“Tadi bapak Bupati sudah menyebut di sini adalah desa kerukunan, toleransinya dari berbagai suku, agama,etnis kumpul di sini dan ini indikator sosial budaya yang sangat kuat akan memberikan nilai plus,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani mengatakan, bahwa Desa Masingai I merupakan salah satu dari 121 desa di Tabalong yang berada Kecamatan dengan meraih banyak prestasi sebelumnya.
“Dan satu hal yang membanggakan di sini ada enam desa, Desa Kaong, Pengelak, Kinarum yang mayoritas warga Dayak, saya sudah canangkan sebagai Kampung wisata Tiga desa, dan Desa Masingai I dan Masingai II mayoritas bahkan hampir semuanya adalah warga Jawa, hanya Desa Bilas yang penduduk setempat, namun kerukunan dan kerapatan mereka ini luar biasa,” katanya.
Ditambahkannya, pihaknya tidak mempersoalkan terhadap hasil dari penilaian, namun agar TPK2D dapat memberitahukan hal apa saja yang kurang dalam pelaksanaan P2K2 tersebut.
“Hasil penilaian dan hasil evaluasi itu kurangnya apa, jadi saya minta itu saja diberitahukan untuk bahan bagi kami bisa meningkatkan di masa-masa yang akan datang , tidak hanya untuk desa lain terlebih-lebih Desa Masingai I serta berharap porsi pembinaan juga tetap,” tambahnya. (sah)