sekata.id, TANJUNG – Pemerintah Kabupaten Tabalong melaksanakan pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aston Tanjung City Hotel, Kamis (30/05/2024).
Dalam pertemuan tersebut membahas empat program kerja pelaksanaan TPPS selama setahun belakangan yakni pada 2023 lalu.
Adapun program yang dibahas yakni evaluasi pelaksanaan TPPS di desa kelurahan, sosialisasi penyusunan laporan tingkat kecamatan sementara I.
Lalu, optimalisasi program bapak bunda asuh anak stunting, dan peningkatan kapasitas peran keluarga dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
“Semoga ini dapat menghasilkan rekomendasi dan langkah konkret kita demi penurunan angka stunting,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Tabalong, Rusmadi.
Disini lain, Pj Bupati Tabalong, Hamida Munawarah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bappedalitbang Tabalong, Arianto menyampaikan bahwa stunting merupakan prioritas pemerintah untuk diatasi.
Pasalnya hal ini sangat berdampak secara signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.
“Jadi penurunan prevalensi stunting telah masuk sebagai program prioritas nasional yang harus kita realisasikan bersama,” ucapnya.
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, prevalensi stunting di Tabalong sebesar 28,2 persen dan berhasil rurun 19,7 persen pada 2022.
“Sedangkan survei kesehatan Indonesia (SKI), prevalensinya mencapai 18,1 persen,” jelasnya.
Namun demikian menurut Arianto, capaian angka tersebut yang sudah cukup baik, tetap tidak boleh berpuas diri dengan target yang ada.
Karena target nasional pada 2024 ini, prevelensi stunting harus berada di bawah angka 14 persen.
“Kita perlu bekerja lebih giat lagi dan lebih keras lagi,” ujarnya. (sah)