sekata.id, TANJUNG – Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kecamatan di Kabupaten Tabalong didominasi Wajah baru. Dari 36 orang yang terpilih, hanya berkisar 20 persen yang merupakan wajah lama.
“Hanya sekitar 20 persen incumbent, sisanya orang-orang muka baru dan hal ini membuktikan bahwa isu-isu dimasyarakat orangnya hanya itu-itu saja,” katanya saat memberikan sambutan pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah anggota Panwaslu Kecamatan se-kabupaten Tabalong di Hotel Jelita, Jum’at (28/10/2022).
Menurut Hirsan, banyaknya wajah baru di Panwaslu Kecamatan membuktikan bahwa seleksi yang dilaksanakan berdasarkan fakta dan bukti hasil nilai yang didapat oleh para pelamar yang sebelumnya telah mengikuti proses tahapan seleksi.
“Bahkan untuk mentetapkannya sampai jam 12 malam lebih kami plenokan dan kami tidak memandang baik itu kawan ataupun saudara sehingga jika tidak sesuai kami sikat serta ini salah satu bentuk komitmen kami untuk memilih orang-orang terbaik di Kecamatan,” ujarnya.
Tak hanya didominasi wajah baru, keterwakilan perempuan juga melebih target yakni 36 persen. Dari 36 anggota Panwaslu Kecamatan, 13 di antaranya perempuan.
Hampir di semua kecamatan terdapat perwakilan perempuan. Namun khusus di Murung Pudak, selain semuanya merupakan wajah baru, jajaran Panwaslu Kecamatan ketiganya perempuan.
Ketiga nama jajaran Panwaslu Kecamatan Murung Pudak yaitu, Hesti Puji Ningrum, Nurlailani dan Usratul Jannah.
Salah seorang anggota Panwaslu Kecamatan Murung Pudak, Hesti Puji Ningrum mengatakan, ia dan rekan-rekannya siap mensukseskan penyelenggaraan pemilu 2024.
“Yang pastinya kami akan berkoordinasi dengan tiga pilar, camat, Kapolsek, Danramil serta berkoordinasi dengan KPU untuk memperkenalkan diri,” katanya usai dilantik.
Dirinya mengungkapkan, ini adalah pertama kalinya ia menjadi anggota Panwaslu Kecamatan. Namun untuk kepemiluan dirinya sudah memiliki pengalaman karena sebelumnya pernah menjadi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Kami semua baru dan sebelumnya belum pernah menjadi anggota panwascam,” jelasnya.
Hesti menuturkan, jika Murung Pudak merupakan salah satu kecamatan yang sangat alot dengan permasalahan terkait penyelenggaraan pemilu namun pihaknya telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi jika terjadi konflik dan kepentingan dalam pemilu sehingga nantinya akan dilakukan dengan pendekatan persuasif.
“Kalau kami dari Murung Pudak lebih mengedepankan pendekatan secara personal, sebelum ada masalah itu datang kami berusaha untuk menekankan sebelum permasalahan tersebut muncul dipermukaan,” terangnya.
Hesti menambahkan, Murung Pudak memang salah satu wilayah cukup besar berdasarkan jumlah Data Pemilih Tetap (DPT) yang banyak dan merupakan satu dapil pemilihan sehingga apapun kesulitan saat pelaksanaan pihaknya tetap yakin dengan pendiriannya.
“Insya Allah kami siap, kami mulai dari pendaftaran sampai sekarang menjadi anggota Panwascam kami siap lahir dan batin dengan konsekuensi yang nantinya kami hadapi,” tambahnya. (sah)