sekata.id – Konsistensi Pancasila bagi generasi Z dan generasi Alpha merupakan topik yang relevan mengingat perkembangan zaman yang sangat cepat serta perubahan pola pikir yang dipengaruhi oleh teknologi dan globalisasi.
Tantangan utama dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila di kalangan Gen Z dan Alpha adalah memastikan nilai-nilai ini tetap relevan dan menarik dalam kehidupan mereka yang dinamis, beberapa perspektif mengenai konsistensi Pancasila dalam konteks generasi muda tersebut:
1. Pancasila sebagai Landasan Moral dan Etika dalam Era Digital.
Di tengah maraknya informasi dan pengaruh budaya asing yang dapat diakses bebas melalui internet, Pancasila harus tetap menjadi panduan moral yang dapat membentengi generasi Z dan Alpha dari konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan gotong royong, bisa menjadi prinsip moral untuk bersikap kritis dan selektif terhadap informasi yang mereka konsumsi, serta dalam interaksi sosial mereka di media sosial.
2. Mengadaptasi Nilai Pancasila dengan Bahasa dan Medium yang Tepat.
Untuk menjaga konsistensi Pancasila pada generasi muda, pendekatan yang digunakan harus disesuaikan dengan media dan bahasa yang mereka gunakan. Konten-konten edukatif tentang Pancasila bisa dikemas dalam bentuk yang kreatif, seperti video pendek, infografik, meme, atau permainan digital yang menarik bagi generasi ini. Melalui penggunaan media yang mereka sukai, nilai-nilai Pancasila dapat diperkenalkan dan dijadikan kebiasaan sehari-hari.
3. Memperkuat Rasa Kebangsaan dan Kebhinekaan melalui Kolaborasi Sosial.
Nilai persatuan dan keadilan sosial dapat dijaga dengan menciptakan ruang bagi Gen Z dan Alpha untuk berkolaborasi dalam kegiatan sosial dan komunitas. Mereka bisa terlibat dalam proyek sosial yang mengangkat semangat gotong royong dan kerjasama, baik di dunia nyata maupun online. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi sekedar teori, tetapi sesuatu yang bisa mereka praktikkan dan rasakan manfaatnya dalam interaksi nyata.
4. Pancasila sebagai Identitas Bangsa dalam Era Globalisasi.
Banyak dari generasi Z dan Alpha yang bangga dengan identitas nasional, tetapi juga akrab dengan budaya luar. Maka, Pancasila perlu disajikan sebagai identitas nasional yang unik dan membedakan Indonesia di tengah pergaulan global. Generasi ini perlu memahami bahwa mereka dapat tetap menjadi warga dunia yang modern dan progresif tanpa harus kehilangan akar budaya bangsa, dan Pancasila adalah simbol persatuan yang harus terus dilestarikan.
5. Peran Pendidikan dan Keluarga dalam Menanamkan Pancasila.
Keluarga dan pendidikan formal sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara praktis dalam kurikulum, kegiatan sekolah, dan keseharian di rumah akan membangun rasa cinta pada nilai-nilai kebangsaan ini. Guru dan orang tua perlu menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, sehingga anak-anak bisa memahami dan menginternalisasi Pancasila secara mendalam.
6. Membangun Kesadaran akan Nilai Sosial dan Kepedulian Lingkungan.
Gen Z dan Alpha dikenal sebagai generasi yang lebih sadar terhadap isu-isu lingkungan dan keadilan sosial. Ini sejalan dengan sila Pancasila yang mengajarkan pentingnya keadilan sosial dan kemanusiaan. Pancasila bisa diposisikan sebagai filosofi hidup yang mendorong generasi muda untuk berkontribusi dalam isu-isu sosial, seperti kesetaraan, pengentasan kemiskinan, dan keberlanjutan lingkungan. (**)