sekata.id, TANJUNG – Polres Tabalong mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) yang menyeret pelaku seorang pemuda berinisial FSM (23).
Pelaku yang merupakan warga Kelurahan Jangkung, Kecamatan Tanjung, Tabalong ini tega menggorok leher korban hingga mengalami luka sayat pada leher bagian kanan.
Korban berinisial (23) Warga Desa Pudak Setegal, kecamatan Kelua, Tabalong yang merupakan teman nongkrong yang sudah saling mengenal sekitar dua tahun lalu.
Kapolres Tabalong, AKBP Anib Bastian menjelaskan, tersangka FSM ini melakukan aksi tersebut hanya karena kesalahanpaham dengan korban.
“Jadi yang bersangkutan (tersangka) awalnya hanya karena cekcok hingga melakukan aksi kekerasan,” jelasnya saat konferensi pers di Aula Tatag Trawang Tungga, Jum’at (17/05/2024).
Sementara tersangka FSM mengatakan, bahwa cekcok mulut berawal main bareng (mabar) game online bersama korban.
“Ada cekcok di game PUBG dengan korban,” katanya.
Ia pun mengakui bahwa tersangka khilaf melakukan aksi kekerasan tersebut gegara terbawa terbawa terhadap korban.
“Saya khilaf melakukan kejahatan kepada korban,” ungkapnya saat ditanyai Kapolres Tabalong, AKBP Anib Bastian.
Diketahui, kejadian ini berawal pada Rabu (08/05/2024) malam. Saat itu korban berangkat dari rumahnya ke Kota Tanjung untuk membeli sesuatu dan menjemput pelaku di rumahnya.
Lalu, mereka berdua berkumpul di sebuah angkringan bersama temannya yang lain. Setalah itu korban mengantarkan pulang pelaku.
Saat diperjalanan pulang, pelaku meminta korban ke arah Gumuk yang saat itu korban sempat mendengar pelaku menelpon seseorang.
Setelah itu pelaku meminta korban mengantarnya ke rumah neneknya yang berdomisili di Keluharan Jangkung.
Sesampainya di Jangkung, pelaku mengarahkan korban yang saat itu berada di posisi depan untuk menuju ke arah gang yang gelap.
Sesampainya disana, tiba-tiba pelaku menutup kepala korban menggunakan jaketnya dan menggorok leher korban dengan menggunakan sebilah pisau jenis pisau dapur.
Korban pun sontak turun dari sepeda motor dan sempat melakukan perlawanan. Namun pelaku tetap berusaha menusukkan pisau tersebut berkali-kali tetapi masih bisa dihindari oleh korban.
Menghindari aksi pelaku, korban berlari keluar dari gang tersebut dan berteriak minta tolong dan juga sempat menoleh ke dalam gang tersebut dan meninggalkan sepada motornya.
Karena masih terlihat samar melihat skuter metik miliknya sehingga korban lebih mengutamakan keselamatan dan tidak berniat kembali masuk ke gang. (sah)